Blue Snowflake

Jumat, 21 November 2014

Go Green

      


Go Green merupakan tindakan penyelamatan bumi yang saat ini sudah mengalami kerusakan dan pemanasan global akibat dari ulah diri kita sendiri. Go Green dapat disebut dengan Penghijauan Kembali. 






           Dengan kemajuan zaman pada saat ini banyak produk yang tidak ramah lingkungan dan dapat merusak alam dan lingkungan karena banyak bahan bahan yang beracun dan berpotensi merusak lingkungan. Selain itu Life style (Gaya Hidup) dari kita juga berpengaruh terhadap lingkungan seperti pemakaian AC dan Lemari es, banyaknya kendaraan bermotor, penggunaan kantong plastik, dll.


9 Green Programs
1. Menanam Pohon.
2. Menyuarakan dan mendorong agar semua elemen masyarakat, kalangan Pemerintahan, swasta, baik organisasi maupun Individu untuk dapat menyukseskan Green Campaign’, guna tercipta budaya yang baik dengan kebiasaan kita Anak Bangsa Indonesia adalah “ Jangan Membuang Sampah Sembarangan”, Buanglah Sampah Dengan Baik & Benar”; yakni memisahkan sampah Organik dan Non Organik.
3. Mengefisienkan pengunaan Energi Listrik sehari-hari dan Mengurangi penggunaan bahan bakar Minyak dan Batu Bara, serta berupaya mendorong Terwujudnya Indonesia yang menggunakan Energy Hijau yang bersih dan Berkelanjutan / Reneweble Energy ; Solar Panel, Wind Energy, Energi Hidroelectrik adalah energi air,  dan  Energi Geothermal / Panas Bumi.
4. Mengurangi penggunaan kertas, dengan cara mengantikannya secara Electronik atau  Online atau dengan menggunakan kertas dari bahan Daur Ulang.
5. Mengefisienkan dan mengurangi pengunaan Air yang tidak perlu dalam penggunaannya sehari-hari, untuk menghadapi ancaman badai Elnino yang berkepanjangan di Indonesia serta Menggalakkan Pembuatan Lubang Biofory khususnya di Perkotaan.
6. Melakukan Perubahan ke Gaya Hidup Hijau yang Ramah Lingkungan dengan Mengunakan dan membeli produk- produk yang ramah lingkungan pula / Green Products.
7. Jika barang atau alat Electronik Rusak, maka Tidak langsung membuangnya menjadi limbah atau Sampah Electronik yang Berbahaya, tetapi berupaya dahulu untuk melakukan perbaikan atau Repair’
8. Berkomitmen untuk terus mengajak semua anak bangsa tanpa kecuali, agar dapat terus menyuarakan dan mempromosikan Go Green Indonesia Ku kepada semua Bangsa Indonesia lainnya yang hidup di tanah tumpah darah Indonesia ini, untuk dapat memberikan sumbangsih dan baktinya dengan tindakan nyata’ guna membuat Indonesia yang Lebih Hijau & Bersih.
9. Menggalak’kan Program Perbaikan; memperbaiki Hutan Bumi Ibu Pertiwi ini semakin bertambah Rusak, Program Perbaikan Sungai & Laut agar Bersih dari Sampah. dan Tidak membiarkan Sungai & Laut semakin Rusak dan menjadi Keranjang Sampah. 

9 Green Programs from : Go Green IndonesiaKu

3R (Reduce, Reuse, Recycle)1. Reduce (Mengurangi)
Reduce merupakan pengurangan penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan.
...


Aksi Go Green :

1. Menanam Pohon
2. Mengurangi penggunaan kertas
3. Mengefisienkan & mengurangi penggunaan air
4. Mengefisienkan pengunaan Energi Listrik sehari-hari


 

Jumat, 03 Oktober 2014

Ulangan Harian

Politisi PDI-P Curiga Koalisi Merah Putih Ingin Gulingkan Jokowi

Jumat, 3 Oktober 2014 | 16:09 WIB
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) memberikan keterangan pada wartawan terkait postur kabinetnya mendatang, di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (15/9/2014). Rencananya, kabinet Jokowi-JK akan diperkuat 34 kementerian yang terdiri dari 18 orang profesional non-partai politik dan 16 orang dari partai politik.


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, mencurigai upaya Koalisi Merah Putih (KMP), yang ngotot menguasai semua pimpinan DPR, MPR, dan alat kelengkapannya, mempunyai tujuan tertentu, yakni menggulingkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) nantinya.
"Apakah ini dibuat satu paket untuk mengembalikan pemilihan presiden ke MPR? Dikembalikan pada proses MPR dan Jokowi tidak sampai selesai? Itu akan jadi sangat politis," kata Aria Bima di DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014).
Aria menjelaskan, jika parlemen dikuasai oleh KMP, penggulingan Jokowi sangat mungkin untuk dilakukan. Salah satunya adalah dengan mengamandemen kembali Undang-Undang Dasar 1945 dan merevisi berbagai peraturan mengenai pemilihan dan pemberhentian presiden.
"Ini kan sudah pola permainan akal-akalan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, kata Aria, PDI-P akan menjalin komunikasi lebih lanjut dengan beberapa partai yang tergabung dalam KMP. Dia berharap titik temu bisa dicapai tanpa harus ada transaksi dan bagi-bagi kursi.
"Mau menang, mau kalah, yang jelas hal-hal prinsip yang kita lakukan. Kalau sekadar tambal sulam, bagi-bagi jabatan, enggak," ujar dia.
KMP sebelumnya berhasil mendapatkan empat kursi pimpinan DPR, yakni Setya Novanto (Golkar) sebagai Ketua DPR dan tiga Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), dan Fadli Zon (Gerindra).
Fraksi Partai Demokrat mendapat satu kursi wakil ketua (Agus Hermanto) setelah mendukung paket pimpinan DPR yang diajukan KMP.
Sumber: Kompas News

Opini: 

      Menurut saya jika koalisi Merah - Putih benar - benar ingin menjatuhkan joko Widodo dan Jusuf Kalla, sebaiknya mereka berhenti, karena Jokowi dan JK sudah memenangkan pemilu.

     Mengapa mereka ngotot menguasai MPR, DPR, dan alat kelengkapannya ? Tujuannya mau ngejatohin pemerintahan Jokowi JK ? Kan Jokowi JK udah menang ? Sebaiknya kubu Jokowi JK hati-hati aja, jika kalo kapan - kapan mereka ngejatohin kubu Jokowi JK.

    "Mau menang, mau kalah, yang jelas hal-hal prinsip yang kita lakukan. Kalau sekadar tambal sulam, bagi-bagi jabatan, enggak," setuju, kalo mau bagi - bagi jabatan, apa artinya pemilu ? Kalau sudah kalah, ya sudah lah nggak usah pake demo - demo, pemberontakan. Pastinya dari masyarakat bakal ngecap kalo koalisi Merah - Putih nggak bisa ngaku kalah, dan mana ada masyarakat yang mau dipimpin sama orang yang tidak mau kalah dan ingin mimpin menurut kehendak sendiri.

sekian dari opini saya kalau ada kesalahan kalimat / menyinggung, saya benar - benar minta maaf.


Opini

Sekolah Menurutku :
Kenalin aku / Wa Alexander Calvin Kelas IX A murid dari SMP PIUS Bakti Utama Gombong 
Menurutku sih kalo tentang :

1.  Keamanan : Menurutku udah aman, udah ada penjaga malamnya. Sekolah juga punya beberapa penjaga. Terus kalau lagi berangkat juga udah ada yang nyebrangin. 


 2. Ketertiban : Siswa SMP PIUS hampir semua sudah bisa tertib. Memakai baju dengan rapi, menggenakan sabuk, memakai topi saat upacara, saat bel istirahat telah selesai sebelum masuk kelas juga baris terlebih dahulu.
 

 3. Kebersihan : Kebersihan di sekolahku ini juga termasuk BERSIH :v . penjaganya juga Mas Tony sama Mas Hadi. Mereka selalu semangat ketika menjalankan tugas. Kebersihan dikelas juga kaga kalah bersih, tapi beda lagi kalo MEJA  -_- . Meja penuh dengan coret coretan gajelas. Ada yang buat nulis salsa, pesan rantai copot :v , dan ada juga sebelum ulangan mereka menulis materi yang sekiranya penting/keluar di ulangan nanti. Ada juga rumus-rumus dimeja. wkwk kaga belajar apa yak :v 

 4. Keindahan : Keindahan disekolahku ya indah lah. Kalau pagi-pagi halaman udah bersih. Jadinya nyaman kalau buat belajar. Udaranya pun segar, disambut oleh kicauan burung-burung. Burung lagi :v Puja Burung ajaib \(._.)/


 5. Kekeluargaan :  Kerukunan dan Kedamaian disekolah udah baik. Udah jarang berkelahi. Mungkin temen-temen udah sadar kalau mereka bukan anak kecil lagi. Tapi masih banyak yang perilakunya kaya anak kecil. tau sendiri kan :v



6. Kesehatan : Kesehatan murid-murid sudah baik. Disekolahku juga ada penambahan gizi anak. Supaya SEHAT. Tahun kemaren, Sekarang mah kaga tau wa :V

Sekian dari Opini WA, kalo ada salah kaga usah dibawa-bawa :v . Anyway, Thanks.

Sabtu, 13 September 2014

Jurnalistik

Hard News

"Batuk-Batuk" Gunung Slamet Mereda

"Kondisinya cenderung menurun."

Gunung Slamet

VIVAnews - Aktivitas Gunung Slamet kembali fluktuatif pada hari ini, Jumat 19 September 2014. Setelah dua hari terakhir menunjukkan situasi vulkanik tinggi, 'batuk-batuk' gunung tertinggi di Jawa Tengah itu, kini hanya terekam sedikit mereda dibanding enam jam sebelumnya.

Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet (PPGA), Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, mencatat aktivitas vulkanik Gunung Slamet sejak pukul 00-06.00 WIB, tidak nampak adanya hembusan asap dari kawah di puncak gunung.

"Secara umum, cuaca di Gunung Slamet terang dan angin tenang. Kondisinya cenderung menurun," kata Kepala PPGA, Desa Gambuhan, Sudrajat kepada VIVAnews di Semarang, Jumat.

Kendati demikian, secara aktivitas kegempaan gunung yang mengitari lima kabupaten di Jateng itu masih menunjukkan aktivitas. Enam jam terakhir, gunung mengeluarkan 91 kali gempa hembusan dengan amplido 2-40 mm, Lg 10-350 derajat.

Kondisi itu menurun dibanding pada Kamis kemarin, 18 September 2014, pukul 18.00-00.00 WIB, di mana gempa hembusan sebanyak 137 amplido 2-50 mm, lg 10-245 derajat.

"Untuk gempa letusan hanya terekam dua kali, menurun dari enam jam sebelumnya sebanyak 10 gempa letusan," tambah Sudrajat.

Fluktuasi vulkanik Gunung Slamet juga terjadi pada aktivitas gempa tremor yang terekam. Di mana, hari ini terpantai dua kali letusan gempa tremor harmonik, meningkat dibanding enam jam sebelumnya sebanyak satu kali.

"Jadi, kesimpulannya Gunung Slamet masih soaga pada level III. Kami akan pantau terus perkembangannya tiap enam jam ke depan," ujar dia.

Pada Kamis kemarin, tingginya aktivitas gempa embusan Gunung yang mengitari wilayah kabupaten Pemalang, Tegal, Brebes, Purbalingga dan Banyumas itu mengarah ke barat yang berjarak 20 kilometer dari puncak gunung. Di mana, hujan abu dipastikan mengarah ke wilayah Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

"Sejak Rabu malam hingga Kamis kemarin, telah terjadi hujan pasir disertai satu kali letusan abu tebal kehitaman dengan ketinggian 500 meter," kata dia. (sp)



Soft News
Siap-siap... "Banjir" Beasiswa ke Jepang!

JAKARTA, KOMPAS.com — Ritsumeiken Asia Pacific University (APU), Jepang, semakin menahbiskan diri sebagai kampus internasional di negara itu. Lebih dari 80 negara menyumbang pelajarnya ke kampus tersebut, salah satunya Indonesia.

Saat ini tercatat sekitar 5.596 pelajar internasional menempuh pendidikannya di APU. Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbang hampir 30 persen mahasiswa. Bahkan, hingga September ini, sudah lebih dari 80 siswa dikirim ke Jepang.

"Sudah ada 88 orang yang kita kirim ke APU pada September ini, dan beberapa di antaranya adalah penerima beasiswa," ujar Prof Kondo Yuichi, Dean of Admission Professor Ritsumeikan APU, kepada Kompas.com pada APU Information Session di Jakarta, Minggu (21/9/2014). 

APU memang merupakan kampus mahal. Kenyataan tersebut diakui sendiri oleh Kondo. Akan tetapi, menurut dia, pelajar tidak perlu khawatir karena APU menyediakan beasiswa dengan rentang 30 sampai 100 persen. Tak sedikit pelajar Indonesia mampu memperoleh beasiswa 100 persen tersebut.

"Untuk tahun ini sudah ada beberapa yang mendapat beasiswa 100 persen. Namun, untuk jumlah tepatnya, saya tak bisa memberikan angka pasti," kata Kondo.

Indonesia memang menjadi salah satu negara yang menjadi perhatian APU, seperti tersurat dari pernyataan Kondo. Dia mengatakan, saat ini APU menargetkan 350-400 pelajar Indonesia untuk bisa kuliah di kampus itu. Jumlah itu tidak terlepas dari sifat pelajar Indoneisa yang disukai pihak APU.

"Pelajar Indonesia sangatlah sopan dalam setiap kegiatan. Ketika mereka belajar atau melakukan aktivitasnya, mereka bisa menjadi pemimpin. Selain itu, mereka juga rajin, dan tentu kami butuh banyak pelajar Indonesia karena mereka bisa menjadi inti dari kampus APU," ujar Kondo.

Opini
Jangan Gadaikan SK Anggota DPRD!


WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHAAnggota DPRD berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pelantikan berlangsung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (25/8/2014). Sebanyak 106 orang anggota DPRD DKI dilantik untuk periode 2014-2019.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Erwan Agus Purwanto menilai, para anggota DPRD tak patut mengajuan kredit dengan cara menggadaikan surat keputusan (SK) pengangkatannya. Ia menilai, SK pengangkatan anggota DPRD berbeda dengan SK pengangkatan pada suatu pekerjaan. 

Menurut Erwan, anggota DPRD bukan merupakan sebuah pekerjaan, melainkan pengabdian. Dengan demikian, seseorang tidak memandang jabatan anggota DPRD sebagai pekerjaan belaka.

"Lembaga DPRD ini kan menjadi tempat kehormatan, bukan lowongan pekerjaan. Orang yang duduk di DPRD bukan orang yang sedang bekerja, tetapi sedang mengabdi. Karena itu tidak semestinya mereka menggadaikan SK seperti menggadaikan SK pekerjaan," kata Erwan saat dihubungi, Jumat (19/9/2014). 

Erwan menduga, maraknya aksi gadai SK yang dilakukan anggota DPRD makin menguatkan opini tentang mahalnya ongkos politik untuk menjadi legislator. Hal ini menyebabkan para anggota DPRD harus memikul beban materi yang berat selama ia menjabat. 

"Sulit mengharapkan kinerja legislator yang optimal kalau mereka memiliki kekurangan ekonomi akibat mahalnya ongkos politik. Mereka mungkin akan mencari pekerjaan sampingan untuk mengembalikan modal," ujar akademisi dari Universitas Gajah Mada itu. 

Seperti diberitakan, saat ini marak terjadi para anggota DPRD yang menggadaikan SK-nya. Salah satunya terjadi di DPRD DKI Jakarta. Bank DKI mencatat ada 29 anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 yang menyerahkan SK pengangkatannya untuk pengajuan kredit. 

"SK memang salah satu syarat mengajukan pinjaman," kata Sekretaris Bank DKI Zulfarshah, Kamis (18/9/2014). 

Plafon pinjaman dengan agunan SK ini, kata Zulfarshah bervariasi, antara Rp 100 juta hingga Rp 250 juta. Bila menghendaki pinjaman dengan nominal yang lebih besar, imbuh dia, harus ada tambahan agunan seperti akta kepemilikan rumah atau tanah.





Fakta
Postur Kabinet

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) memberikan keterangan pada wartawan terkait postur kabinetnya mendatang, di Rumah Transisi Jokowi-JK, Jakarta, Senin (15/9/2014). Rencananya, kabinet Jokowi-JK akan diperkuat 34 kementerian yang terdiri dari 18 orang profesional non-partai politik dan 16 orang dari partai politik.

KOMPAS.com
 - Mirip postur tubuh, postur kabinet tampaknya tak ada hubungannya dengan ideologi. Juga tidak berkorelasi kuat dengan besarnya negara atau jumlah penduduk. Tiongkok yang otoritarian dengan penduduk terbesar di dunia dan perekonomian terbesar kedua di dunia hanya memiliki 25 kementerian, tanpa pos menteri koordinator. India yang demokratis dengan penduduk terbesar kedua di dunia dan perekonomian terbesar ketiga di dunia hanya memiliki 23 kementerian, juga tanpa menteri koordinator.
Sebaliknya, Afrika Selatan yang demokratis dan bukan Kelompok 20, dengan penduduk hanya sekitar 40 juta jiwa, memiliki 35 kementerian. Kendati tergolong tambun, Afrika Selatan tidak memiliki menteri koordinator.
Tak juga terlihat kaitan erat antara postur kabinet dan bentuk negara. Tiongkok dan Afrika Selatan adalah negara kesatuan, sedangkan India merupakan negara federal.
Pada masa akhir pemerintahan Soeharto, Kabinet Pembangunan VII, jumlah menteri sebanyak 34. Pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ada 35 menteri. Kabinet Joko Widodo, menurut rencana, memiliki 34 menteri dengan tetap mempertahankan tiga menteri koordinator.
Pada awal reformasi, sebetulnya sudah terjadi perampingan kabinet. Namun, sejak pemerintahan Yudhoyono, kabinet kembali tambun. Pemerintahan Jokowi nanti tampaknya tak kuasa merampingkan kabinet. Alasan paling rasional Yudhoyono dan Jokowi memiliki banyak menteri adalah realitas politik. Struktur kekuasaan politik semakin divergen. Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014, partai terbesar hanya meraih 19 persen suara atau 19,5 persen kursi DPR. Kalaupun tiga partai terbesar bergabung, perolehan suara dan kursi DPR tidak mencapai 50 persen.
Meskipun bentuk pemerintahan kita presidensial, dengan presiden dipilih langsung oleh rakyat, tetap saja presiden gamang jika tidak memiliki "koalisi" mayoritas di DPR.
Dengan postur kabinet yang tetap tambun, apakah pemerintahan mendatang akan lebih efektif? Bagaimanapun, postur tambun bakal membuat gerakan tubuh kurang lincah dan lebih rentan terjangkit penyakit koordinasi dan proses pengambilan keputusan kian lama.
Presiden terpilih Jokowi bisa terhindar dari penyakit akut itu asalkan mengindahkan tiga hal. Pertama, jika ada perbedaan pandangan atau kebijakan antar-kementerian, presiden segera mengambil alih persoalan dan mengambil keputusan. Presiden memutuskan berdasarkan masukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang sepatutnya di bawah kantor kepresidenan. Seluruh staf kantor menteri koordinator dilebur ke Bappenas dan sebagian memperkuat kementerian sektoral.
Kedua, merampingkan setiap kementerian. Bukankah seharusnya postur pemerintahan pusat, setidaknya di bawah kementerian, semakin ramping mengingat hampir seluruh kewenangan telah diserahkan kepada pemerintah daerah? Alih-alih semakin ramping, justru pada era otonomi daerah posisi eselon I kian bertambah. Besarnya anggaran perjalanan dinas dan rapat yang dikeluhkan Jokowi adalah wujud dari kewenangan pusat yang cenderung kian mencengkeram. Sebagai mantan kepala daerah, Jokowi sadar betul akan persoalan ini sehingga diharapkan justru lebih memberdayakan daerah ketimbang menambah kewenangan pusat.
Ketiga, membenahi proses perencanaan anggaran. Sejak era reformasi, tak sekali pun APBN tanpa perubahan di tengah jalan. Pada era Yudhoyono, pernah terjadi dua kali perubahan APBN (APBN-P) dalam setahun.
Selama era Yudhoyono, perubahan mendasar tidak terjadi di DPR. Hal ini terlihat dari relatif kecilnya perubahan dari rancangan APBN (RAPBN) dan APBN ataupun antara RAPBN-P dan APBN-P. Perubahan terbesar, bahkan kerap sangat drastis, terjadi antara APBN dengan APBN-P dan antara APBN-P dengan realisasi. Contohnya, defisit dalam APBN 2008 sebesar 1,64 persen produk domestik bruto (PDB). Lalu, berubah dalam APBN-P menjadi 2,11 persen PDB. Realisasinya hanya 0,08 persen PDB.
Katakanlah, perubahan drastis tahun 2008 itu wajar karena sedang menghadapi ancaman krisis global. Namun, pola serupa kembali terjadi pada 2010 dan 2011, realisasi defisit APBN jauh lebih rendah ketimbang APBN.
Perubahan APBN sebagai cerminan buruknya proses perencanaan anggaran memorakporandakan postur anggaran karena memengaruhi langsung banyak pos pengeluaran. Hal ini terjadi karena banyak undang-undang yang mewajibkan alokasi anggaran berdasarkan persentase tertentu dari APBN atau PDB, misalnya pendidikan, kesehatan, dana otonomi khusus, alat utama sistem persenjataan, dan dana perimbangan untuk daerah.
Lebih parah lagi, dampak terhadap makroekonomi. Peningkatan tajam defisit anggaran di tengah jalan membuat pemerintah semakin agresif menerbitkan surat utang untuk mengantisipasi melonjaknya defisit anggaran. Pada waktu bersamaan, pemerintah juga agresif memotong belanja setiap kementerian/lembaga. Pemerintah lebih banyak mengisap darah perekonomian ketimbang memompakan darah ke dalam perekonomian atau dikenal sebagai crowding out effect. Hal ini membuat suku bunga tetap tinggi sehingga kian membebani dunia usaha dan menekan pertumbuhan ekonomi.
Semua itu biang keladinya adalah subsidi bahan bakar minyak. Jokowi-Jusuf Kalla tahu itu dan akan menyelesaikannya segera. Modal berharga untuk bergerak lebih lincah.

Postur kabinet merupakan realitas politik. Harapan tertumpu pada pemimpin yang mampu menggerakkan segala potensi bangsa, yang selama ini berserakan dan saling menegasikan. Pemimpin yang berani melakukan perubahan mendasar dalam pendekatan kebijakan ekonomi bagi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dan berkeadilan.

Kamis, 11 September 2014

Cerpen

Nasib Si Burung
Si Bejo sedang buru2 menuju ke kantornya karena kesiangan bangun dan tak sengaja dia menabrak seekor burung di tengah perjalanannya karna mengendarai mobilnya dengan sangat cepat dilihatnya burung itu, ternyata kepalanya terluka dann burung itu pingsan karena merasa iba dan bersalah kepada burung itu maka dia memutuskan untuk pulang, sesampainya dirumah ditaruhlah burung itu dalam sangkar besi dan diciprat-cipratinya air, tapi burung itu gak sadar juga keesokan harinya ketika dia mau berangkat ke kantor diberinya air dalam wadah kecil dan roti dalam sangkar burung itu  dipikirnya 'nanti setelah burung itu sadar pasti dia sangat haus dan lapar' dan dia berangkat kerja seperti biasa..... Burung itu ternyata  sadar juga burung itu melihat sekitar dilihatnya ada air minum dan sepotong roti.. terus dia melihat sekelilingnya ternyata dia ada didalam jeruji besi dan burung itu berkata dalam hati sambil menangis... Oh.. Tuhan rupanya kemarin aku menabrak pengendara mobil pasti dia meninggal sehingga aku sekarang dipenjara. Maafkan aku Tuhan aku tidak sengaja...'
\(._.)/ Puja Burung Ajaib

Profil Penulis:
Nama: Alexander Calvin
Facebook: Alexander Calvin (www.facebook.com/alexander.calvin.501)

Twitter: Akhirnya Punya ( @CalvinAlexia )